BUKU-BUKU TERBITAN PT. INTISARI SAINS MEDIS
Efek nano partikel ekstrak biji ketumbar (coriandrum sativum) dengan komposisi kitosan melalui penurunan kadar glukosa malondialdehide (MDA), superoksida dismutase (SOD) darah pangkreas tikus wistar hiperglikemia
Penulis Buku ajar ini secara khusus berkeinginan untuk menunjang proses pembelajaran mata kuliah Kapita Bioanorganik dan kapita selekta biokimia yang dapat melihat sejauh mana kemampuan nano ekstrak etanol biji ketumbar yang dapat menurunkan kadar glukosa pada tikur hiperglikemik, dibandingkan dengan ekstrak etanol biji ketumbar tanpa dibuat nano.
|
|
Ekstrak nano kitosan-tripolifosfat- ekstrak etanol biji ketumbar apat digunakan sebagai nano herbal untuk terapi hiperglikemia melalui jalur radikal bebas dengan mengamati biomarker Glukosa, dan histopatologi pada tikus. Pemberian ekstrak nano kitosan-tripolifosfat-coriandrum sativum L menyebabkan perubahan kadar glukosa tikus Wistar. Pemberian nano-kitosan tripolyphosthat Coriandrum sativum L mengubah sel Langerhan yang terdiri dari sel sehat atau tidak rusak dengan konsumsi 50mL/kg BB nano herbal ekstrak etanol biji ketumbar. nano ekstrak etanol biji ketumbar yang dapat menurunkan kadar glukosa pada tikur hiperglikemik, dibandingkan dengan ekstrak etanol biji ketumbar tanpa dibuat nano.
Penulis :
Prof. Dr. Ir. Ida Bagus Putra Manuaba.,M.Phil Prof. Dr. Ir. Sri Wahjuni, M.Kes. Dra. Ni Made Puspawati, M.Phil, Ph.D Dr. Dra. Ida Ayu Raka Astiti Asih, M.Si. Editor : dr. Ida Bagus Amertha Putra Manuaba, S.Ked.,M.Boimed Publisher: PT. Intisari Sains Medis ISBN : 978-623-88207-1-9 |
Your browser does not support viewing this document. Click here to download the document.
|
Filler dan Komplikasinya Oleh Dr. dr. Ketut Kwartantaya Winaya, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV
Filler adalah bahan yang digunakan untuk menambah volume pada jaringan lunak. Indikasi utama penggunaan dermal filler adalah peremajaan wajah yaitu untuk mengisi kerutan superfisial atau dalam serta koreksi depresi jaringan lunak bawaan atau didapat.
Berdasarkan onset terjadinya komplikasi filler dapat dibagi menjadi dua yaitu onset dini dan onset lambat. Onset dini meliputi reaksi lokal, eritema, pembengkakan, superficial placement, reaktivasi herpes, infeksi, hipersensitivitas akut, lumps, nekrosis jaringan dan gangguan visual. Sedangkan komplikasi onset lambat yang dapat terjadi berupa terbentuknya nodul, inflammatory nodules dan granuloma. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan filler maka sebagai seorang klinisi kita tidak hanya harus menjadi seorang ahli injectors tetapi juga harus mampu dalam menangani komplikasi filler. Selain itu harapan pasien harus dikelola, sehingga mereka tidak membayangkan hasil yang tidak realistis, harus disadarkan akan keterbatasan dan risiko dermal filler. Perawatan pasien dengan informasi yang tidak memadai dapat menimbulkan masalah dan dapat menyebabkan ketidakpuasan. Perhatian harus dilakukan ketika menghadapi individu yang menunjukkan tanda-tanda gangguan mental yang mendasari atau kecenderungan dismorfofobik. Untuk meminimalkan risiko komplikasi, beberapa teknik dapat digunakan seperti menghindari suntikan bolus, menyuntikkan perlahan, mengawasi area kompromi vaskular, menghindari injeksi ke area yang mungkin terinfeksi atau injeksi sebelumnya, dan menasihati penggunaan obat-obatan yang diketahui menyebabkan memar/pendarahan dan steroid. Prinsip penatalaksanaan apabila sudah terjadi komplikasi filler adalah dengan mengeluarkan filler yang sudah diinjeksi. Jika filler yang digunakan adalah jenis HA maka kita dapat menggunakan hyaluronidase untuk menghancurkan filler namun jika filler yang digunakan selain HA maka kita harus mengeluarkan filler baik dengan aspirasi maupun pembedahan. Penulis :
Dr. dr. Ketut Kwartantaya Winaya, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV Editor : dr. Ida Bagus Amertha Putra Manuaba, S.Ked.,M.Boimed Publisher: PT. Intisari Sains Medis ISBN : 978-623-88207-2-6 |
Buku lainnya
- Imunitas Pada Traveller's Disease oleh I Wayan Putu Sutirta Yasa
- Prinsip Dasar Mikrobiologi Oral Oleh I Dewa Made Sukrama
- Patologi Payudara Oleh Ni Putu Sriwidyani
- Kandungan Flavonoid dalam Daun Sembung (Blumea Balsamifera L) Sebagai Antidiabetes Oleh Prof. Dr. Ir. Sri Wahjuni, M.Kes.