Efek samping yang dihasilkan oleh obat hiperglikemia (antidiabetes) saat ini menyebabkan peminat obat herbal untuk penyakit diabetes meningkat. Daun sembung(Blumea balsamifera L) adalah salah satu bahan obat tradisional yang mengandung senyawa antioksidan, dan diindikasikan sebagai obat penyakit diabetes melitus. Daun merupakan bagian tanaman blumea balsmifera L yang paling sering digunakan, sebab mengandung flavonoid yang dapat bertindak sebagai penangkap radikal hidroksil sehingga mencegah aksi diabeta-gonik dari streptozotocin (Stz).
Streptozotocin (STZ,2-deoxy-2-{3-(methyl-3-nitrosoureido}-D-glucopyranose) merupakan senyawa kimia yang disentesis dari Streptomycetes achromogenes, dan digunakan untuk menginduksi baik diabetes mellitus tipe 1 maupun diabetes melitus tipe2. Diabetes mellitus dapat dikatagorikan dalam tiga tipe. Diabetes tipe 1 adalah kondisi diabetes karena kekurangan insulin akibat ketidak mampuan tubuh memproduksi insulin. Diabetes mellitus tipe 2 merupakan kumpulan gejala yang timbul oleh adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Diabetes tipe 3 kondisi yang sering teramati pada saat wanita hamil. Setelah melahirkan kadar glukosa darah kembali dalam kisaran normal.
Normal adalah istilah yang dikenal untuk setiap makhluk hidup bahwa tidak ada perbedaan signifikan dengan kelompoknya, meskipun dalam derajat yang bervariasi, setiap hidup yang memiliki perbedaan apa pun biasanya tidak diperhitungkan, dimana penggunaan kata yang normal hanya bisa subjektif. Subjektif daun sembung pada kelinci dengan metode pembebanan glukosa peroral menyatakan bahwa senyawa dalam daun sembung berpotensi sebagai antidiabetes.
Penulis : Prof. Dr. Ir. Sri Wahjuni, M.Kes.
Editor : dr. Ida Bagus Amertha Putra Manuaba, S.Ked., M.Biomed.